NATHAN ROSE
Sumber: ftc.co
Diterjemahkan oleh Margie Yang (@margieyang)
Baru-baru ini saya membaca bahwa denominasi saya, the Southern Baptist Convention, memiliki total 16 juta jemaat, tetapi di hari Minggu biasanya hanya 6 juta jemaat yang menghadiri pertemuan ibadah korporat di gereja lokal mereka. Mempertimbangkan pentingnya dan perlunya ibadah korporat bagi umat Kristiani, angka statistik ini sangat menyedihkan. Fakta ini memang mengecewakan; mereka yang mengaku percaya kepada Kristus, tetapi seringkali absen dari ibadah bersama keluarga Allah di gereja menghadapi bahaya rohani. Berikut ini, saya tuliskan beberapa alasan dan penjelasan mengapa absen dari ibadah adalah ide yang buruk. [1]
1. Anda akan melewatkan desain utama Allah bagi pertumbuhan dan kesejahteraan rohani Anda.
Aspek sentral dari ibadah korporat adalah pemberitaan firman Allah. Proklamasi kitab suci adalah cara utama yang Allah berikan bagi murid-murid Yesus untuk bertumbuh dalam kedewasaan rohani. Ketika seorang Kristen absen dari ibadah mereka kehilangan proses yang Allah tentukan bagi pertumbuhan rohani.
2. Anda tidak taat kepada Allah.
Ajaran Alkitab mengatakan bahwa ibadah korporat bukanlah pilihan bagi umat Kristiani. Ibrani 10:24-25 menuliskan dengan jelas, “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang…”
Penulis dan pendeta, Greg Gilbert menuliskan tafsiran terhadap bagian firman ini, “Maka dari itu, kita harus mengatakan bahwa, untuk setiap umat Kristiani, kehadiran dalam pertemuan gerejawi bukanlah pilihan. Penulis surat Ibrani –dan karena itu Roh Kudus sendiri– memerintahkan orang-orang Kristen untuk hadir bersama umat percaya lainnya dalam gerejanya.” Di gereja saya, kami menyatakan perintah Alkitab ini dalam perjanjian gereja kami, yang tertulis: “Kami berkomitmen, karenanya, dengan pertolongan Roh Kudus untuk…terus berkumpul secara berkala (dan) mengupayakan bersama bagi kelanjutan sebuah pelayanan injili yang setia dalam gereja ini, saat kami meneruskan ibadah, berbagai tata gereja, disiplin, dan doktrin.”
Umat Allah haruslah berjuang untuk menaati perintah Allah. Salah satu dari perintah-Nya adalah berkumpul bersama secara rutin dalam ibadah korporat.
3. Anda membuat pernyataan kepada dunia bahwa Allah tidak layak disembah.
Hal-hal yang mengisi waktu kita menunjukkan apa yang berharga bagi hidup kita. Jika Anda tidak hadir ke gereja untuk tidur atau untuk menghadiri kegiatan olahraga, apa yang hal ini katakan tentang seberapa pentingnya Allah bagi hidup Anda? Menggantikan ibadah rutin di gereja dengan aktivitas lain mendemonstrasikan bahwa Allah sebenarnya tidak layak menerima penyembahan kita; hal yang lain lebih utama bagi kita. Sangat disayangkan, inilah sikap dan perbuatan orang yang tidak percaya kepada Allah, bukan umat Allah.
4. Anda tidak dapat melayani siapapun.
Seringkali orang berpikir bahwa ibadah korporat hanya tentang memuaskan kebutuhan rohani mereka saja. Dan karenanya, jika mereka tidak memiliki kebutuhan rohani saat itu, maka mereka tidak usah hadir ke gereja. Masalahnya pandangan terhadap ibadah yang seperti ini terlalu individualis dan berpusat pada diri sendiri. Sebagai umat Kristiani, hidup kita seharusnya melayani, menolong, dan menguatkan yang lain.
Absen dari gereja merampok kesempatan untuk Anda melayani orang lain di luar diri sendiri. Jika Anda tidak hadir di Minggu pagi, Anda tidak bisa menawarkan kata penghiburan kepada seseorang yang membutuhkannya; Anda tidak bisa menyambut seorang yang belum percaya yang biasanya tidak pernah ke gereja; Anda tidak bisa berdoa bersama sesama jemaat yang sedang menderita; Anda tidak bisa menguatkan sesama jemaat lain dengan suara Anda ketika bernyanyi bersama; Anda tidak bisa meneguhkan pendeta yang berkhotbah yang telah ia siapkan sepanjang Minggu. Daftar ini hanya beberapa cara pelayanan yang Anda lewatkan jika Anda absen di ibadah Minggu.
5. Anda melewatkan sebuah cicipan sorga.
Allah menciptakan kita untuk menyembah Dia. Inilah alasan utama kita hidup. Inilah alasan mengapa gereja ditebus dan inilah yang akan umat Allah lakukan ketika Yesus datang kembali dan memulihkan dunia kita yang rusak ini. Wahyu 22:3 memberikan gambaran berikut, “Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya.”
Pada tahun 1988, tiga paus terjebak di bawah lapisan es dekat kota Point Barrow, Alaska. Dalam upaya untuk menyelamatkan paus-paus ini, tim penyelamat menggali serentetan lubang pernapasan di es yang mengarah ke lautan. Dua dari tiga paus diselamatkan karena mereka bisa mendapatkan oksigen yang mereka perlukan dan terarah pada arah yang benar. Serupa dengan kisah ini, ibadah Minggu seperti serentetan lubang pernapasan yang Allah sediakan bagi umat-Nya, memimpin dan menopang mereka hingga mereka sampai pada rumah mereka yang sebenarnya di sorga.
[1] Alasan-alasan ini tidak berlaku pada orang-orang yang memang berhalangan. Saya percaya ada berbagai situasi di mana memang patut dan bahkan diperlukan untuk absen dari ibadah korporat dengan keluarga Allah di gereja lokal. Beberapa contohnya adalah sakit penyakit, ketidakmampuan fisik, dan harus keluar kota untuk merawat orang tua yang berusia senja.
Commentaires